Rabu, 07 Januari 2015

Minim Penerus, Pengrajin Gerabah di Langenharjo Kendal Mencoba bertahan

Desa Langenharjo yang terletak di kota Kendal merupakan desa sentra pengrajin gerabah . Secara turun temurun keahlian membuat gerabah ini diwariskan dari jaman dahulu. Industri rumahan ini ternyata sudah menyuplai kebutuhan gerabah hampir di pelosok pulau jawa.

Gerabah yang dihasilkan berupa gentong, periuk, cobek, tempat payung, kuali, kendi, vas bunga, pot dan lain-lain. 

Yang menjadikan prihatin adalah, bahwa kerajinan ini sudah ditinggalkan oleh generasi muda yang ada disana. Hanya sebagian kaum Tua yang masih bergelut dengan tanah liat dan menjadikan tumpuan hidup.

"Tentu berbeda bilamana menengok kerajinan gerabah di daerah lain, seperti Kasongan, Yogyakarta, dan Klampok, Banjarnegara. Suasana perkampungan di tengah Kota Kendal itu nyaris tidak menampakkan sebagai tempat penghasil gerabah. Padahal dalam era 60-an hingga 80-an, kampung ataupun masyarakat setempat pernah ''berjaya'' sebagai penghasil kerajinan tersebut.
Kaum muda tampaknya tak lagi berminat menjadi perajin gerabah. Pekerjaan itu mereka nilai tak bisa dijadikan sebagai gantungan hidup. Era keemasan sudah berlalu, gerabah Kampung Pekunden kini kembang-kempis ." #Suara Merdeka 15 juli 2003
Sebenarnya Kalau dilihat dari kemampuan serta "teknik" pembuatan, mereka tidak kalah dengan daerah penghasil gerabah lainnya. Namun memang kendala bahan baku yang tersedia di wilayah Kendal ini yang membuat hasil gerabah kurang maksimal.

Keunikan yang terjadi di desa Langenharjo ini adalah tempat yang digunakan untuk membakar gerabah. Pada sentra kerajinan didaerah lain bisa dipastikan sudah menyiapkan sebuah lahan yang memang khusus untuk membuat, mengeringkan maupun membakar, sehingga tidak terkendala cuaca dalam proses produksinya. Disini, pembuatan dilakukan di teras rumah, bahkan didalam rumah tinggal, penjemuran juga dilakukan ditepi jalan atau pekarangan. Dan untuk membakar dilakukan ditegah jalan kampung. Sehingga apabila kita mau lewat harus benar-benar berhati-hati agar tidak terkena bara. UNIK.....

Berikut beberapa foto yang bisa saya ambil disana ditemani oleh dua teman dari Kendal , Rena dan Puspa.
Semoga dengan tulisan ini bisa mengajak generasi muda untuk ikut mengembangkan kerajinan ini disana.  

Persiapan Memulai membuat gerabah


Pembuatan dimulai dengan teliti dan hati-hati


Hanya menggunakan alat sederhana

Dikerjakan di teras rumah yang tersedia


Membakar gerabah ditengah jalan kampung


Hanya generasi tua yang mengerjakan

Peralatan yang sederhana


Pengrajin menunjukan hasil jadi 

Memadatkan tanah liat



Memadatkan tanah liat


Mulai membentuk


 Kaki sebagai alat utk memutar 


Butuh ketelitian


Check ulang simetrisnya


 Menghias dengan ornament sederhana


Dijemur di teras rumah


 Mengandalkan terik matahari

Pembakaran yang dilakukan di tengah jalan Kampung


 Gerabah yang sudah jadi


 Baru diangkat dari Pembakaran



 Ditata



 Siap Jual



Istirahat Sejenak sebelum mengangkat hasil bakaran kembali


Pengrajin bersama Cucunya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar