Desa Langenharjo yang terletak di kota Kendal merupakan desa sentra pengrajin gerabah . Secara turun temurun keahlian membuat gerabah ini diwariskan dari jaman dahulu. Industri rumahan ini ternyata sudah menyuplai kebutuhan gerabah hampir di pelosok pulau jawa.
Gerabah yang dihasilkan berupa gentong, periuk, cobek, tempat payung, kuali, kendi, vas bunga, pot dan lain-lain.
Yang menjadikan prihatin adalah, bahwa kerajinan ini sudah ditinggalkan oleh generasi muda yang ada disana. Hanya sebagian kaum Tua yang masih bergelut dengan tanah liat dan menjadikan tumpuan hidup.
"Tentu berbeda bilamana menengok kerajinan gerabah di daerah lain, seperti Kasongan, Yogyakarta, dan Klampok, Banjarnegara. Suasana perkampungan di tengah Kota Kendal itu nyaris tidak menampakkan sebagai tempat penghasil gerabah. Padahal dalam era 60-an hingga 80-an, kampung ataupun masyarakat setempat pernah ''berjaya'' sebagai penghasil kerajinan tersebut.
Kaum muda tampaknya tak lagi berminat menjadi perajin gerabah. Pekerjaan itu mereka nilai tak bisa dijadikan sebagai gantungan hidup. Era keemasan sudah berlalu, gerabah Kampung Pekunden kini kembang-kempis ." #Suara Merdeka 15 juli 2003
Sebenarnya Kalau dilihat dari kemampuan serta "teknik" pembuatan, mereka tidak kalah dengan daerah penghasil gerabah lainnya. Namun memang kendala bahan baku yang tersedia di wilayah Kendal ini yang membuat hasil gerabah kurang maksimal.
Keunikan yang terjadi di desa Langenharjo ini adalah tempat yang digunakan untuk membakar gerabah. Pada sentra kerajinan didaerah lain bisa dipastikan sudah menyiapkan sebuah lahan yang memang khusus untuk membuat, mengeringkan maupun membakar, sehingga tidak terkendala cuaca dalam proses produksinya. Disini, pembuatan dilakukan di teras rumah, bahkan didalam rumah tinggal, penjemuran juga dilakukan ditepi jalan atau pekarangan. Dan untuk membakar dilakukan ditegah jalan kampung. Sehingga apabila kita mau lewat harus benar-benar berhati-hati agar tidak terkena bara. UNIK.....
Berikut beberapa foto yang bisa saya ambil disana ditemani oleh dua teman dari Kendal , Rena dan Puspa.
Semoga dengan tulisan ini bisa mengajak generasi muda untuk ikut mengembangkan kerajinan ini disana.
Keunikan yang terjadi di desa Langenharjo ini adalah tempat yang digunakan untuk membakar gerabah. Pada sentra kerajinan didaerah lain bisa dipastikan sudah menyiapkan sebuah lahan yang memang khusus untuk membuat, mengeringkan maupun membakar, sehingga tidak terkendala cuaca dalam proses produksinya. Disini, pembuatan dilakukan di teras rumah, bahkan didalam rumah tinggal, penjemuran juga dilakukan ditepi jalan atau pekarangan. Dan untuk membakar dilakukan ditegah jalan kampung. Sehingga apabila kita mau lewat harus benar-benar berhati-hati agar tidak terkena bara. UNIK.....
Berikut beberapa foto yang bisa saya ambil disana ditemani oleh dua teman dari Kendal , Rena dan Puspa.
Semoga dengan tulisan ini bisa mengajak generasi muda untuk ikut mengembangkan kerajinan ini disana.
Persiapan Memulai membuat gerabah
Pembuatan dimulai dengan teliti dan hati-hati
Hanya menggunakan alat sederhana
Dikerjakan di teras rumah yang tersedia
Membakar gerabah ditengah jalan kampung
Hanya generasi tua yang mengerjakan
Peralatan yang sederhana
Pengrajin menunjukan hasil jadi
Memadatkan tanah liat
Memadatkan tanah liat
Mulai membentuk
Kaki sebagai alat utk memutar
Butuh ketelitian
Check ulang simetrisnya
Menghias dengan ornament sederhana
Dijemur di teras rumah
Mengandalkan terik matahari
Pembakaran yang dilakukan di tengah jalan Kampung
Gerabah yang sudah jadi
Baru diangkat dari Pembakaran
Ditata
Siap Jual
Istirahat Sejenak sebelum mengangkat hasil bakaran kembali
Pengrajin bersama Cucunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar