Rabu, 23 Juli 2014

Memotret Hewan

Salam jepret...

Memotret hewan, terdengar seperti mengasyikan.Membayangkan mendapat foto kupu-kupu yang cantik, kerbay yang sedang makan dengan burung gelatik atau burung kuntul disekitarnya, atau hewan yang kecil-kecil seperti lady bug dan lainnya.

Tapi apakah se mengasyikan dan semenyenangkan seperti yang kita bayangkan? Tentu tidak, diperlukan kesabaran, dan yang pasti adalah alat yang harus disesuaikan. Untuk memotret burung misalnya, dibutuhkan lensa dengan focal lenght minimal 200mm.Tapi manakala kita memotret lalat, belalang, mungkin bisa dengan 100mm kebawah.

Sabar, kata ini sangat tepat, dibutuhkan kesabaran tinggi untuk memperoleh foto-foto hewan dengan momen yang bagus (saya blm bisa).Hewan bukanlah model yang bisa kita atur untuk berpose, apalagi hewan itu berada di alam bebas.

Dalam memotret hewan ini, ada treknik yang disebut memotret makro/ mikro. Yaitu memotret hewan kecil (lady bug, lalat, capung, laba-laba, dll)dengan detail yang bagus. "Aliran" ini dibutuhkan lensa khusus atau lensa biasa yang dimodifikasi.



Berikut beberapa contoh hasil saya memotret hewan dengan lensa biasa.


kupu-kupu, lensa 18-135mm


 Kerbau dan burung jalak, lensa 80-200mm


 Species serangga(blm tahu namanya), lens 50mm dengan filter close up +8


 kepik,lensa 55-200 dengan filter close up +8 


 lady bug, lensa 50mm denagan filter close up+8


 Laba-laba kecil, lensa 50mm dengan filter close up +8


 Burung gereja, lensa 70-300mm


 lalat, lensa 50mm dengan filter close up+8


 lalat, lensa 50mm dengan filter close up+8


 semut dendeng, lensa 50mm dengan filter close up+8


 laba-laba kecil, lensa 50mm dengan filter close up+8


 burung kepala haji, lensa 75-300mm


 burung gereja, lensa 55-200mm


 kupu-kupu, lensa 55-200 (makro)


 kupu-kupu, lens 75-300


 perbandingan hewan dengan ibu jari, lensa 50mm dengan filter close up+8


 kerbau dan burung kntul (pas belajar edit, file asli ilang)


 kepik emas,lensa 55-200 dengan filter close up+8 

1 komentar: