Selasa, 24 Februari 2015

Never Ending Rawa Pening

Rawa Pening, Sebuah lokasi di daerah Kabupaen Semarang Jawa Tengah namun tepatnya diantara 4 kecamatan, yaitu Ambarawa, Banyubiru, Tuntang dan Bawen. Berupa danau yang menyuplai kebutuhan air untuk sekitarnya, baik untuk persawahan dan lain-lain. 

Seiring dengan perkembangan waktu Rawa Pening di manfaatkan warga sekitar untuk bisa menjadi penopang hidup. Memanfaatkan segala yang ada atau tumbuh di lokasi Rawa Pening. Ada yang membuat keramba untuk membudidayakan ikan, mencari ikan (nelayan) atau sekadar mencari hiburan dengan memancing ikan dan juga memanfaatkan enceng gondok (yg akhir-akhir ini semakin merajalela). Pada sisi lain Rawa Pening juga dijadikan lokasi wisata yang disebut Bukit Cinta dan umbul tempat pemandian di daerah Muncul Kecamatan Banyubiru. 


Rawa Pening memang sangat eksotis dilihat dari lensa kamera yang saya punya, begitu bayak kearifan lokal yang tumbuh disana. Mulai dari landscape(pemandangan alam), kegiatan manusianya (Human Interest). Dikalangan pecinta dan pehobi fotografi baik lokal maupun nasional Rawa Pening ini memang sudah termasyur, sehingga banyak ungkapan menyebutkan "Never Ending RawaPening".

Disana saya sempat mampir dan ngobrol dengan Mas Rinto Kampul, yang merupakan salah satu pemilik rumah apung dan mengelola kurang lebih 20 an perahu untuk disewakan. Beliau melayani para pemancing yang ingin mencari ikan ditengah rawa. Rata-rata sewa perahu kecil tanpa mesin adalah 20rb, perahu besar bermesin 40rb dan perahu besar bermesin dan beratap 55rb perharinya. Tempat tersebut bisa dikatakan "jujugan" saya kalau memotret disana. motret makan... motret lagi.. hehehehe

berikut beberapa foto dari hasil "dolan" dan berkunjung ke Rawa Pening.

Salah satu pose andalan pecinta Fotografi di Rawa Pening


 Sunrise dari lokasi wisata Bukit Cinta


 Panen padi hasil pengairan dari Rawa Pening





 Huting bersama Komunitas Fotografer Semarang (KFS)


 Setelah panen saatnya pesta buat para bebek mencari makan


 Nelayan yang sebenarnya


 Tempat parkir persewaan perahu


Jalur kereta wisata Tuntang-Ambarawa-Bedono 


 Mencari keong di sawah-sawah yg tergenang


 Pengumpul enceng gondok untuk dibuat kerajinan


 Dari balik warung mas Rinto Kampul (salah satu pemilik persewaan perahu


Melintas


 Pemancing beramai-ramai menuju tengah rawa


 Perempuanpun jadi nelayan


 Kepolosan anak2 sekitar Rawa


 Pengumpul enceng gondok


 Asyik dengan memancingnya (perahunya om Rinto)


 selfi diatas perahu.. :D


 Pencari ikan dengan jaring "tekek"(cekik)





Senin, 23 Februari 2015

Memotret Prewedding

Foto Prewedding/ prawedding, sudah menjadi trend dikalangan calon pengantin, atau menjadi sebuah keharusan? hehehehehehe.............. Saking banyaknya calon pengantin yang selalu ingin ada foto coupple mereka di setiap sudut gedung resepsi pernikahannya.

Memang sudah menjadi trend dan sedikit jadi kebutuhan pemanis dekorasi, foto prewedding memperlihatkan keromantisan, style, glamour, kesederhanaan atau keunikan pasangan tersebut. Saya mungkin salah satu dari sekian banyak "Tukang Foto" yang merasakan dinamika dan keunikan mereka dalam menginginkan foto preweddingnya.

Sebetulnya apa saja sih yang perlu kita siapkan dalam memotret prewedding ini?

  1. Konsep,  YAAA... ini menjadi penting karena merupakan keiinginan dari klien kita. Diskusikan konsep tersebut dengan memberikan pandangan secara fotografi, sehingga dalam pengambilan foto mendapatkan hasil yang maksimal.
  2. Buat Story Board, Membuat story board akan memudahkan kedua belah pihak untuk efisiensi waktu dan yang jelas tertata.. Semua yang tertuang pada story board kita tinggal eksekusi. (tentunya sudah disepakati bersama). Story board  bisa berupa gambar yang kita bikin sendiri atau mengambil foto stock yang sesuai dengan konsep.
  3. Persiapan Alat, Siapkan alat yang akan digunakan, jangan membawa alat2 yang sekiranya tidak akan dipakai. Apabila foto session di lakukan secara outdoor, antisipasi juga apabila terjadi cuaca yang extreem (hujan, angin kencang, panas yang harst dll). Kamera dan perangkatnya, lighting, lightstand, reflektor, difuser, jas hujan dll.
  4. Briefing, Lakukan briefing dengan crew kita, tentang tugas masing2, kemudian baru lakukan final briefing dengan klien.
  5. Mulai bekerja............
Dalam melakukan sesi foto usahakan untuk membuat klien merasa relax (santai) dan nyaman, jangan sampai kita seperti menyuruh begini, begitu dalam melakukan pose. Jika suasana relax, nyaman dan akrab maka saran yang kita berikan berkenaan denga story board akan mudah dicerna dan pasti bisa mendapat hasil yang maksimal. Ingat klien bukanlah model yang dengan mudah memeragakan pose2 dan "mood" sesuai story board. 

berikut beberapa hasil foto Prewedding saya dari berbagai konsep dan tempat.












Kritik dan saran sangat dibutuhkan...
FB : Agung Wahyu Diono AWD
Twitt :@awdagung